Senin, 17 Oktober 2011

ASUHAN PRIMER BAYI SAMPAI 6 MINGGU

A.    Pendahuluan
Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi don penyesuaian baik untuk orang tua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi proses tersebut.
Pada pertemuan kali ini akan dibahas mengenai proses bonding attachment serta rencana asuhan yang akan diberikan pada bayi sampai usia 6 minggu.

B.    Uraian Materi
1.     Bounding Attachment
Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu clan bayinya. Pada scat bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika in dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. ban masa tenang setelah melahirkan di saat ibu merasa rileks, memberikan peluang ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin.
Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitive terhadap suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat waspada don siap untuk mempelajari dunia baru mereka Jika tidak ado komplikasi yang serius setelah bayi lahir dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat.
Ikatan antara ibu don bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan don pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak don interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi
a.      Pengertian
Bonding attachment terjadi pada kola IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak don berada dalam ikatan kasih.
Menurut Brazelton (1978), bonding merupakan suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, misalnya antara orang tua don anak, saat pertama kali mereka bertemu.
Attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain.
Sedangkan menurut Nelson & May (1996). Attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab.
Menurut Klaus, Kenell (1992). Bonding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama. Mereka juga menambahkan bahwa ikatan orang tua terhadap anaknya dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu dan tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat.

Menurut Saxton adn Pelikan, 1995 :
-         Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir.
-         Attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
Maternal Neonatal Health : 
-         Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
-         Prakondisi yang mempengaruhi ikatan (Mercer, 1996), yaitu :  
a)     Kesehatan emosional orang tua.
b)   Sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan keluarga.
c)      Suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dan dala memberi asuhan yang kompeten.
d)     Kedekatan orang tua dengan bayi.
e)     Kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin).

b.     Tahap-tahap bounding attachment
-         Perkenalan  (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyen-tuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
-         Bounding (keterikatan).
-         Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. 

c.      Elemen-elemen bounding attachment 
-         Sentuhan
Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhna yang hampir sama yakni pengasuh memulai eksploras jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya (Rubin, 1963; Klaus, Kennell, 1982, Tulman, 1985). Gerakan ini dpakai untuk menenangkan bayi.
-         Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang.
Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).
-         Suara
Saling mendengar dan merespon suara antar orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tanggisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling ke arah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
-         Aroma 
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respons terhadap aroma/bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki arom yang unik (Parter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
-         Entrainment
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesua dengan struktur pembicara orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya.
Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi member umpan balik positif kepad orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
-         Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu prosese ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
-         Kontak dini 
Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontrak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini : 
a)     Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b)     Reflek menghisap dilakukan dini.
c)      Pembentukan kekebalan aktif dimulai.
d)     Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak.
-         Body warmth (kehangatan tubuh).
-         Waktu pemberian kasih sayang.
-         Stimulasi hormonal.
d.     Prinsip-prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
-         Menit pertama jam pertama.
-         Sentuhan orang tua pertama kali.
-         Adanya ikatan yang baik dan sistematis.
-         Terlibat proses persalinan.
-         Persiapan PNC sebelumnya.
-         Adaptasi.
-         Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
-         Fasilitas untuk kontak lebih lama.
-         Penekanan pada hal-hal positif.
-         Perawat maternitas khusus (bidan).
-         Libatkan anggota keluarga lainnya.
-         Infromasi bertahap mengenai bounding attachment.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bouding attachment : 
-         Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
-         Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.
e.      Hambatan Bounding Attachment
-         Kurangnya support system.
-         Ibu dengan resiko.
-         Bayi dengan resiko.
-         Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.
f.       Perkembangan tingkah laku anak yang terhambat 
-         Tingkah laku stereotipe.
-         Sosial abnormal.
-         Kemunduran motorik, kognitif, verbal.
-         Bersikap apatis.

RENCANA ASUHAN PADA BAYI 1-6 MINGGU

I.          Pengumpulan Data Subjektif
§         Tanyakan mengenai keseluruhan kesehatan bayi.
§         Tanyakan ibu masalah-masalah yang dialami terutam dalam proses menyusui.
§         Jika ibu sedang menyusui bayi amati letak mulut bayi pada puting, posisis menyusui, hisapan dan reflek menelan bayi.
§         Apakah ada orang lain di dalam rumahnya atau di sekitarnya yang dapat membantu ibu baru tersebut.
§         Amati keadaan rumah-kebersihan.
§         Amati persediaan makan dan air.
§         Amati keadaan suasana hati ibu baru.
§         Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.
§         Kapan bayi tersebut lahir (jika anda tidak menolong persalinan bayi).
§         Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan bertambah berat badannya.
§         Apakah bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya.
§         Apakah bayi menyusu dengan baik.
§         Apakah bayi menyusu sedikitnya 2-4 jam sekali.
§         Apakah bayi berkemih 6 minggu 8 kali sehari.
§         Apakah bayi menderita demam.
§         Apakah bayi tampak waspada saat bangun.
§         Apakah matanya mengikuti gerakan ibu.

II.       Pengumpulan Data Objektif  
§         Pemeriksaan fisik
§         Tinjauan ulang sistem-sistem utama tubuh
a.      Sistem pernafasan
-         alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit dan membrane mukosa mudah rusak dan sensitive terhadap trauma (mudah tersedak, tidak boleh ada asap dari orang lain).
-         Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar bernada tinggi dan lemah.
b.     Sistem kardiovaskuler dan darah
Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit.
c.      Sistem ginjal
-         Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir.
-         Hingga masukan cairan meningkat, kemungkin air kemih akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda, hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.
d.     Sistem gastrointestinal
-         Kapasitas lambung 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu-minggu pertama kehidupan.
-         Sfingter kardiak lambung dalam matang sehingga gumoh lazim terjadi.
-         Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke 10 hampir tidak ada asam lambung oleh karena itu rentan terhadap terjadinya infeksi.
-         Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam.
-         Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak dan karbohidrat.
-         Pada saat makanan masuk segera terjadi peristaltik cepat sehingga masukan makanan sering disertai pengosongan lambung.
e.      Pengaturan suhu
-         Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus yang mengakibatkan tidak efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi.
-         Seorang bayi yang mengalami kedingingan membutuhkan kalori dan oksigen untuk meningkatkan suhu tubuhnya.
f.       Adaptasi imunologi
-         BBL menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernafasan dan gastro-intestinal.
-         Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah menjadi infeksi umum.
-         Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA, dan IgM. 
IgG : Melewati barier placenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir.
IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastro-intestinal dan mata. Kadarnya mencapai dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan dalam ASI.
IgM :  Mencapai kadar dewasa pada usia 2 tahun.
-         ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
g.     Sistem reproduksi
-         Anak laki-laki menghasilkan sperma hingga pubertas.
-         Anak perempuan sudah mempunyai ovum dalam sel telur.
-         Anak perempuan dapat mengalami (pseudo) menstruasi atau pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi cairan dari puting pada hari ke-4 atau ke-5. hal ini hanya berlangsung sebentar.
h.     Sistem muskuluskeletal
Ubun-ubun posterior akan menutup pada 6-8 minggu.
i.        Sistem neurologi
-         Relatif belum matang setelah lahir.
-         Reflek dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuluskeletal. 

§         Panca Indera
a.      Penglihatan 
-         Sinsitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam-putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia.
-         Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat menyusui.
-         Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya dari muka yang tidak dikenal.
-         Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan.
b.     Penciuman
-         Dapat membedakan bau menyengat.
-         Menyukai pada bau susu terutama ASI.
-         Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang lain.
c.      Pengecapan
Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis.
d.     Pendengaran 
-         Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu membedakan berbagai suara.
-         Pada akhir bulan pertama BBL lebih menyukoai suara dengan pola yang sama.
-         BBL juga lebih menyukai suara ibunya daripada orang lain dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e.      Sentuhan
-         Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.
-         Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.
-         Merasa senang dengan kontak kulit ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian dan gerak ayun.
-         Reaksi terhadap sentuhan dan refleks gengaman memperkuat hubungan.

III.   Assessment

IV.     Planning
Dibutuhkan Penkes kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu : 

Meliputi : 
a.      Tempat tidur yang tepat.  
-         Tempat tidur bayi harus hangat.
-         Tempat tidur bayi diletakkan didekat tempat tidur ibu.
-         Tempat tidur bayi dan ibu yang bersamaan bisa menyebahkan kematian yang tidak disengaja.
-         Ruang bayi di bagian kebidanan bukan tempat yang tepat bagi bayi sehat.
b.     Memandikan bayi  
-         Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk mempertahankan vernixcaseosa dalam tubuh bayi guna stabilisasi suhu tubuh.
-         Bayi harus tetap di jaga kebersihannya dengan menyekanya dengan lembut dan memperhatikan lipatan kulitnya.
-         Sabun dengan kandungan cholorophene tidak dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi.
c.      Mengenakan pakaian
-         Buat bayi tepat hangat.
-         Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat.
-         Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi.
-         Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesakan yang mengganggu.
-         Selama musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok.
d.     Perawatan tali pusat
-         Perawatan dengan tidak membubuhkan apapun pada pusar bayi.
-         Hindari memasukkan gumpalan kapas kepada hidung bayi.
e.      Perawatan mata dan telinga
-         Jaga kuku bayi agar tetap pendek.
-         Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali.
-         Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau lecet pada kulit bayi.

f.       Kapan membawa bayi keluar rumah
-         Bayi harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik).
-         Gunakan pakaian secukupnya tidak perlu tebal atau tipis.
-         Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari  namun hindari pencaran langsung dengan pandangannya.
g.     Pemeriksaan   
-         Selama 1 tahun bayi dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin.
h.     Perawatan kulit
i.        Bermain.
j.       Pemantauan BB 
-         Bayi yang sehat akan mengalami penambaha BB setiap bulannya.


KESIMPULAN

Bayi membutuhkan perawatan intensif pada saat 6 minggu kelahiran guna menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar