Sabtu, 21 Januari 2012

Gejala Hipotermia BBL


Gejala Hipotermia BBL
-         Bayi tidak mau minum / menetek.
-         Bayi tampak lesu / mengantuk saja.
-         Tubuh bayi terasa dingin.
-         Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (skleremia).

 Pembagian Hipotermi
a.       Stress Dingin / Cold Stress
-         Suhu 36 0C – 36,4 0C
-         Letargi
-         Kemampuan menghisap lemah
-         Kaki terasa dingin
b.      Hipotermi Sedang
-         Suhu tubuh 32 0C – 35,9 0C
-         Klinis tampak mengantuk tapi bisa dibangunkan
-         Aktivitas lemah, menangis lemah
-         Kulit bercak merah
-         Kaki teraba dingin
-         Menghisap lemah
c.       Hipotermi Berat
-         Suhu tubuh < 32 0C
-         Mengantuk, sukar dibangunkan
-         Menangis lemah
-         Kulit mengeras kemerahan dan lembut, edema terutama pada punggung, kaki, tangan (skleremia).
-         Seluruh tubuh dingin.
-         Tidak mau menetek

Komplikasi
1.      Infeksi sistemik
2.      Apnea
3.      Gagal ginjal
4.      Perdarahan otak
5.      Perdarahan paru-paru


Pengelolaan Hipotermia
1.      Penanganan Hipotermi “Warm Chain” :
-         Menyiapkan kamar besalin yang aman dan bersih.
-         Segera mengeringkan.
-         Rooming-in.
-         ASI eksklusif.
-         Selama rujukan menjaga bayi tetap hangat.
2.      Penanganan Hipotermi BBL
-         Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali menggigil, tindakan yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan lagi di dalam inkubator atau melalui penyinaran lampu.
-         Cara lain yang sangat sederhana, dan mudah dikerjakan setiap orang adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh. Bayi diletakkan telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu-bayi.
-         Bila tubuh bayi malah dingin, gunakan selimut / kain hangat  yang diseterika terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu, lakukanlah terutama kaki sampai tubuh bayi hangat.
-         Biasanya bayi hipotermia mengalami hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak mengisap, beri infus glukosa 10% sebanyak 60-50 ml/kg/hari.


Prinsip Dasar Metode Kanguru
Prinsip dasar metode kanguru ini adalah di mana bayi dirawat bersama ibunya melalui kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu sehingga bayi akan mendapatkan sumber panas secara alami melalui kontak langsung dari ibu ke bayi secara terus-menerus selama masih dibutuhkan oleh bayi untuk mempertahankan suhu optimal 370C.
Ibu berfungsi sebagai host / induk bayi dalam kantung kanguru adalah tegak / vertikal pada siang hari ketika ibu berdiri / duduk, dan telungkup / miring pada alam hari ketika ibu berbaring / tidur.
Manfaat dan keuntungan perawatan metode kanguru :
1.      Denyut jantung stabil
2.      Pernafasan lebih reguler
3.      Distribusi O2 tubuh membaik
4.      Mencegah stress dingin / kedinginan
5.      Waktu tidur lebih lama
6.      Kenaikan BB lebih cepat
7.      Mengurangi aktivitas yang tidak perlu sehingga kalori digunakan untuk tumbuh dan berkembang.
8.      Frekuensi menangis berkurang.
9.      Periode alertness lebih lama.
10.  Kesempatan untuk menetek dan rasa tenang membantu atau bermanfaat terhadap program ASI.
11.  Ikatan batin bayi – ibu lebih dini.
12.  Mempercepat pulang dari perawatan di RS (Perawatan di RS lebih pendek).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar