Sabtu, 21 Januari 2012

Diagnosis dan Gejala Klinis BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

1.      Sebelum bayi lahir
a.    Pada anamnese sering terjadi adanya riwayat abortus partus dan prematurus serta lahir mati.
b.    Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
c.   Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat walaupun kehamilan sudah lanjut.
d. Sering dijumpai dengan oligo hidramnion / hidramnion. Hyperemesis gravidarum dan hamil lanjut dengan perdarahan antepartum. 

2.      Setelah bayi lahir
a.       Bayi dengan retardasi perdarahan intra uteri, tanda-tanda bayi :
-         tengkorak kepala keras
-         gerakan bayi terbatas
-         abdomen cekung dan merata
-         jaringan lemak bawah kulit tipis / sedikit
-         vernick caseosa sedikit / tidak ada
-         kulit tipis, kering dan berlipat-lipat, mudah diangkat
-         tali pusat tipis dan lembek kehijauan
b.      Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu, ciri-cirinya :
-         vernick caseosa ada
-         jaringan lemak bawah kulit sedikit
-         tulang tengkorak lunak, mudah bergerak
-         muka seperti boneka
-         abdomen buncit
-         tali pusat tebal dan segar
-         menangis lemah
-         kulit tipis, merah dan transparan
c.       Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermia, dll. Pada bayi kecil masa kehamilan alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur dengan berat badan sama karena itu akan lebih mudah di luar rahim. Namun tetap lebih peka terhadap infeksi dibandingkan dengan bayi prematur dengan BB normal.

Beberapa Permasalahan Bayi Dengan BBLR
a.       Hipotermia
Salah satu ciri BBLR terutama BKB adalah mempunyai suhu yang tidak stabil dan cenderung hipotermia, suhu (36,3 0C) stress dingin dapat meningkatkan angka kematian dan menghambat pertumbuhan. Suhu yang cenderung hipotermi disebabkan oleh produksi panas kurang dari kehilangan panas yang tinggi.
b.      Rendahnya Daya Tahan Terhadap Infeksi
BBLR terutama BKB sangat rentan terhadap infeksi terutama infeksi nosokomial. Hal ini disebabkan oleh kadar monoglobulin serum yang rendah aktivitas bakteri sidal*neotrofil dan efek limfosit juga masih rendah.
c.       Apnoe pada Bayi Kurang Bulan
Kelahiran terjadi akibat ketidakmatangan paru dan saluran saraf pusat, apnoe Definisi periode tidak bernafas selama > 20 detik dan disertai bradikardi.
d.      Kebutuhan BBLR
Kebutuhan lingkungan fisik yang sesuai dengan suhu kelembaban udara dan kegerahan lingkungan, kebutuhan akan perfusi dan oksigenasi jaringan yang baik agar fungsi metabolisme dan adekuat yang menjamin tumbuh kembang optimal, kebutuhan emosional dan sosial menunjang perkembangan yang baik.

Penanganan
a.       Mempertahankan Suhu Dengan Ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, maka suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Bayi dimasukkan dalam inkubator dengan suhu yang diatur. 
-         Bayi berat badan lahir di bawah 2000 gram : 35 0C
-         Bayi berat badan lahir 2000 gram – 2500 gram : 34 0C
Suhu inkubator 1 0C tiap minggu, setiap bayi dapat ditempatkan pada suhu lingkungan + 24 0C – 27 0C.
b.      Pengawasan Nutrisi / ASI
Umumnya bayi prematur belum sempurna reflek menghisap dan bentuk kapasitas lambung masih kecil dan daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang.
c.       Penimbangan Berat 
    Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi. Dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh oleh sebab penambahan besar badan harus dilakukan dengan ketat. Kebutuhan cairan untuk BBLR 120-150/kg/hr atau 100-120 kal/kg, pemberian dilakukan sesuai dengan kemampuan bayi sesegera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau nutrisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar