Jumat, 28 Oktober 2011

KONSEP IKHTISAB AL-MA’RIFAH


A.   Pengertian Tujuan dan Kedudukan Ma’rifah
Menurut bahasa ma’rifah berasal dari kata arafa, ya’rafu, irfan, ma’rifah yang artinya pengetahuan atau pengalaman dan dapat pula berarti pengetahuan tentang rahasia hakikat agama, yaitu ilmu yang lebih tinggi daripada ilmu yang diperoleh orang-orang pada umumnya. Menurut Harum Nasution, dalam kajian tasawaf “ma’rifat adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”.
Lewat hati sanubari seorang dapat melihat Tuhan. Dan kondisi seperti itu (ma’rifat) diungkapkan para sufi dengan menyatakan : 
1.    Kalau mata yang terdapat dalam hati sanubari manusia terbuka, maka mata kepalanya akan tertutup, dan ketika itu yang dilihatnya hanya Allah.
2.    Ma’rifat adalah cermin, kalau seorang arif melihat cermin itu yang dilihat hanya Allah.
3.    Yang dilihat orang arif baik sewaktu tidur maupun sewaktu bangun hanya Allah.
4.    Sekiranya ma’rifah mengambil bentuk materi semua orang yang melihat padanya akan mati.
Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa ma’rifat adalah mengetahui rahasia Tuhan yang hati sanubari. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai oleh ma’rifat ada mengetahui rahasia-rahasia yang terdapat dalam diri Tuhan.
Dengan demikian, kelihatannya yang mudah dapat dipahami bahwa ma’rifat datang sesudah muhabah, hal ini disebabkan karena ma’rifah lebih mengacu pada pengetahuan, sedangkan muhabah menggambarkan kecintaan. 

Selengkapnya disini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar