a) Feed back mekanisme (spermatogenesis)
Pengaturan umpan balik Sekresi Testoteron
Suatu sistem yang mengatur umpan balik pada beroperasi terus menerus sebagai alat untuk mengatur dengan sangat tepat pada sekresi tostesteron.
· Sebaliknya tostesteron memberikan umpan balik negatif ke hipotalamus, yang menghambat produksi “luteneizing hormone releasing hormone”. Jelas ini membatasi kecepatan pembentukan tostesteron. Di pihak lain, bila produksi tostesteron terlalu rendah, tak adanya inhibisi hipotalamus menyebabkan kembalinya sekresi testosterone ke kadar yang normal.
· Sebaliknya hormone luteinisasi merangsang hyperplasia sel-sel leydig testis dan juga merangsang produksi tostesteronoleh sel-sel ini.
· Hipotalamus menyekresi “luteneizing hormone releasing hormon”, yang merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresikan hormone luteinisasi.
Pengaturan umpan balik spermatogenesis-peranan
Telah diketahui bahwa spermatogenesis oleh testis menghambat sekresi FSH. Di anggap bahwa sel-sel sertoli mensekresikan hormone yang terutama berefek langsung atas kelenjar hipofisis anterior (tetapi mungkin juga sedikit atas hipotalamus)yang menghambat sekresi FSH. Siklus umpan balik untuk pengaturan permatogenesis terlihat sebagai berikut :
a) Sel-sel sertoli (yang kurang mungkin sel-sel epitel germanitivum) melepaskan inhibin, yang sebaliknya memberikan umpan balik negative ke kelenjar hipofisis anterior untuk menghambat pembentukan FSH. Jadi sikl Hormon perangsang folikel menginduksi poliferasi epithelium germinatuvum tubulus seminiferus dan pada waktu yang sama merangsang sel-sel sertoli, yang memberikan nutrisi untuk perkembangan spermatozoa.
b) Umpan balik ini mempertahankan kecepatan spermatogenesis yang diperlukan untuk fungsi reproduksi laki-laki tidak lebih dan tidak kurang.