Minggu, 01 Januari 2012

Penanganan Khusus HIV/AIDS


PENANGANAN KHUSUS HIV/AIDS :
 
1.      Penapisan dilakukan sejak asuhan antenatal dn pengujian dilakukan atas permintaan pasien dimana setelah proses konseling resiko PMS hubungannya dengan HIV ,yang bersangkutan memandang perlu pemeriksaan tersebut.
2.      Upayakan ketersediaan uji serologic ( ELISA dan Western Blot )
3.      Konseling spesifik bagi mereka yang tertular HIV,terutama yang berkaitan dengan kehamilan dan resiko yang dihadapi.
4.      Bagi golongan resiko tinggi ,tetapi hasil pengujian negative (termasuk pasca window period) lakukan konseling untuk upaya preventive (penggunaan kondom)
5.      Berikan nutrisi yang nilai gizinya tinggi atasi infeksi oportunistik.
6.      Lakukan terapi (AZT) sesegera mungkin terutama bila konsentrasi virus 30.000-50.000 kopi RNA/ml atau jika CD4 menurun secara drastic.
7.      Tatalaksana persalinan sesuai dengan pertimbangan kondisi yang dihadapi (pervaginam atau perabdomonam,perhatikan prinsip pencegahan infeksi)
Manajemen ibu hamil penderita AIDS menuntut pengetahuan kita apakah seseorang ibu hamil seropositif tanpa gejala atau dengan gejala. seharusnya setiap ibu hamil mendapatkan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:
1.      Identifikasi resiko tinggi, yaitu pemakai narkotika intravena, biseksual dengan HIV(+), mempunyai pekerjaan sebagai WTS
2.      Dilakukan pemeriksaan darah terhadap HIV
3.      Diberikan pengetahuan tentang AIDS
4.      Konseling masalah AIDS
5.      Pencegahan sumber infeksi
Bila telah terdiagnosis adanya AIDS, perlu pula dilakukan pemeriksaan adakah infeksi lainnya seperti gonorrea, (hlamidra, hepatitis, herpes, ataupun infeksi toksoplasma tuberkolusis dll)
Penderita AIDS mempunyai gejala awal yang tidak spesifik seperti Anoreksia, berat badan menurun, atau menderita candidiasis orofering maupun vagina. Kematian pada ibu hamil dengan HIV (+) kebanyakan disebabkan oleh penyakit poprtunistik yang menyertainya, terutama pneumocytis carinii pneumonia.
CDC telah menetapkan system klasifikasi pasien yang mengalami infeksi HIV berdasarkan keadaan klinik yag dijumpai pada saat pemeriksaan pasien sebagai berikut:
a.     Group I      :   infeksi akut
b.    GroupII     :   infeksi asimptomatik
c.     GroupIII    :   limfadenopati persistem generalisata
d.    GroupIV    :   penyakit lain
Sub groupA    :   penyakit constitutional
Sub groupB    :   penyakit neurologik
Sub groupC   :   penyakit infeksi sekunder kelompok ini terbagi lagi dalam kategori (-1dan (-2 tergantung jenis infeksi sekundernya.
Sub groupD    :   kanker sekunder.
Sub groupE    :   kondisi lainnya.
Sampai saat ini belum ada pengobatan AIDS yang memuaskan. Pemberian AZT (zidovodin) dapat memperlambat kematian dan menurunkan frekuensi serta beratnya infeksi opportunistic. Pengobatan infeksi HIV dan penyakit opportunistic. Pengobatan infeksi HIV dan penyakit opportunistiknya dalam kehamilan merupakan masalah, karena banyak obat belum diketahui dampak buruknya dalam kehamilan. Dengan demikian pencegahan menjadi sangat penting perannya yaitu hubungan seksual yang sehat, menggunakan alat kontrasepsi dan mengadakan tes HIV sebelum kehamilan
Dalam persalinan SC bukan merupakan indikasi untuk menurunkan infeksi pada bayi yang dilahirkan. Penularan kepada penolong persalinan dapat terjadi dengan rate 0-1% / tahun exposure. Oleh karena itu, dianjurkan untuk melaksanakan upaya pencegahan terhadap penularan infeksi. Bagi petugas kamar bersalin sebagai berikut :
1.    Gunakan gaun ,sarung tangan dan masker yang kedap air dalam menolong persalinan.
2.    Gunakan sarung tangan saat menolong bayi.
3.    Cucilah tangan setiap selesai menolong penderita AIDS.
4.    Gunakan pelindung mata atau kaca mata.
5.    Peganglah plasenta dengan sarung tangan dan beri label sebagai barang infeksious.
6.    Jangan menggunakan penghisap lender bayi melalui mulut.
7.    Bila curiga adanya kontaminasi lakukan konseling dan periksa antibody terhadap HIV dan dapatkan AZT sebagai profilaksis.

 
PUSTAKA 
 Varney Helen, Kriebs Jan M, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.
 YBP-SP. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta
 Nursalam,M.Nurs.2007.Asuhan Keperawatan pada Pasian Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika.
 Varney,hellen.dkk.2002.Buku Saku Bidan. Jakarta:EGC
 Marilynn E.Doenges.2001.Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta : EGC
 Varney,Hellen.dkk.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar